KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga tugas Karya Tulis ini dapat terselesaikan tanpa suatu halangan dan rintangan yang cukup berarti.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan Islami..
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersusah payah membantu hingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Semoga semua bantuan dicatat sebagai amal sholeh di hadapan Allah SWT.
Saya menyadari walaupun saya telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun Karya Tulis sederhana ini, tetapi masih banyak kekurangan yang ada didalamnya. Oleh karena itu, segala tegur sapa sangat saya harapkan demi perbaikan tugas ini. Saya berharap akan ada guna dan manfaatnya Karya Tulis ini bagi semua pembaca. Amin.
Kendari, .......….......…......... 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Pengertian Masyarakat Hidrolis (hydraulic society)....................... 2
B. Mengetahui Hubungan Masyarakat dengan Sekolah Serta
Peranannya..................................................................................... 2
C. Pentingnya Sekolah Mengadakan Hubungan Dengan
Masyarakat..................................................................................... 4
D. Bentuk-bentuk hubungan dengan masyarakat............................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
A. Kesimpulan..................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah dan masyarakat antara keduanya merupakan komponen yang tak terpisahkan satu sama lain dan menuntut adanya pola hubungan timbal balik dalam berbagai bentuk dan cara pelaksanaannya. Memang peran serta masyarakat terhadap pendidikan sangat besar dan termasuk tentunya dalam sektor pembiayaan.
Dalam kondisi sekarang, hal ini merupakan persoalan yang tidak ditawar-tawar lagi sebab hampir tidak mungkin kita dapat menyelenggarakan pendidikan yang baik dan berkualitas secara merata dan memerlukan biaya besar, tanpa dukungan dan peran serta masyarakat (Hasbullah, 1997).
1.2 Rumusan Masalah
A. Pengertian Masyarakat Hidrolis (hydraulic society)
B. Mengetahui Hubungan Masyarakat dengan Sekolah Serta Peranannya
C. Pentingnya Sekolah Mengadakan Hubungan Dengan Masyarakat
D. Bentuk-bentuk hubungan dengan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masyarakat Hidrolis (hydraulic society)
Menurut (sugeng.lecture.ub.ac.id/files) Masyarakat hidrolis merupakan masyarakat yang bersifat terbuka dan selalu timbal balik dengan lingkungannya.
B. Hubungan Masyarakat dengan Sekolah Serta Peranannya
Sekolah merupakan sistem terbuka terhadap lingkungannya termasuk masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu, sekolah selalu membukakan pintu terhadap warga masyarakat, terhadap ide-ide mereka, terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka, dan terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga membuka diri untuk memasuki atau aktivitas-aktivitas sekolah-sekolah juga dapat belajar dari masyarakat, guru-guru dan para siswa dapat mencari pengalaman, belajar dan praktek di masyarakat. Antara sekolah dan masyarakat terjadi komunikasi dua arah untuk bisa saling memberi dan saling menerima.
Sekolah dan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu perakitan yang erat sekali, sekolah sebagai produk masyarakat dan masyarakat sebagai produk sekolah, keduanya merupakan lingkungan hidup yang saling memberi dan menerima keduanya tidak bisa memisahkan diri berdiri sendiri.
Kebebasan setiap individu sesungguhnya bergantung kepada distribusi kebebasan yang ada di masyarakat yang identik dengan arahan-arahan sosial yang sah dan sebaliknya kebebasan itu sendiri selalu digerakkan untuk mengubah lembaga-lembaga (Dewey, 1968, h. 324). Kemampuan individu untuk berbuat bebas sebagian terbesar dikembangkan lewat sekolah. Dimana kebebasan tersebut mengikuti/tunduk kepada arahan-arahan atau norma-norma yang ada di masyarakat.
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa antara kebebasan dengan norma dan pembangunan masyarakat selalu berkaitan. Berarti sekolah sebagai pemberi adil terbesar untuk meningkatkan kemampuan berperilaku bebas tidak bisa terpisah dari norma dan berperilaku bebas tidak bisa terpisah dari norma dan kebutuhan masyarakat sekolah mensuport kebebasan perkembangan individu dan kebutuhan masyarakat, namun tidak boleh melanggar rambu-rambu yang ada di masyarakat. Masyarakat ikut menangani dan membantu usaha sekolah karena ia merasa dapat manfaat daripadanya.
Setiap aktivitas pendidikan, terutama mengenai aktivitas-aktivitas yang baru diperkenalkan, sepatutnya dikomunikasikan kepada orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Agar mereka sebagai pemilik sekolah tahun dan memahami mengapa aktivitas tersebut diberikan disekolah. Pemahaman ini akan menghindarkan suasana tegang dalam lingkungan belajar siswa yaitu disekolah dan masyarakat sekitarnya.
Hubungan dengan masyarakat berarti komunikasi sekolah dan masyarakat, ialah mengkomunikasikan masalah-masalah pendidikan baik yang bersumber dari sekolah maupun yang bersumber dari masyarakat. Komunikasi inilah merupakan pintu-pintu keterbukaan sekolah terhadap masyarakat, pintu-pintu yang menghubungkan sekolah sebagai sistem dengan masyarakat sebagai suprasistemnya.
Beberapa pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya yaitu:
v Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat
v Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat
v Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan
v Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi; keduanya saling membutuhkan
v Masyarakat atau pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukannya
C. Pentingnya Sekolah Mengadakan Hubungan Dengan Masyarakat
Seperti kita telah ketahui pendidikan itu dengan proses belajar mengajarnya tidak hanya terbatas di sekolah saja. Akan tetapi disambung dengan pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di masyarakat.
Belajar bagi setiap siswa yang berlangsung secara kontinu diksekolah dan di masyarakat. Apa yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang, diingat, dan diintegrasikan selama tinggal dan bergaul di masyarakat. Dari kenyataan ini nampaklah bahwa masyarakat memang perlu tahu secara garis besar tentang pendidikan di sekolah. Agar mereka dapat mengantisipasi aktivitas-aktivitas putra-putrinya, bisa menyiapkan sumber-sumber belajar yang diperlukan dan bisa melayani kebutuhan putra-putrinya.
Menurut Sydney Hook, pentingnya hubungan dengan masyarakat yaitu sekolah bisa mawas diri karena masyarakat tahu tentang sekolah dan prestasinya, masyarakat ikut berpartisipasi mewujudkan cita-cita sekolah sebab sesuai dengan kebutuhannya dan sekolah lebih mudah dapat bantuan dan dana masyarakat serta dukungan dalam mewujudkan cita-cita pemerintah.
Selain itu, sekolah menyiapkan para siswa agar bebas dari kegelapan dalam menangani masalah-masalah hidup dan kemasyarakatan serta dapat mencari nafkah secara layak, sementara itu masyarakat menyiapkan pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan bagi mereka dan menyambut produk sekolah untuk pembangunan masyarakat itu sendiri. Agar hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan baik sudah tentu sekolah perlu memberikan informasi secara kontinu tentang aktivitas-aktivitas kepada masyarakat pendukungnya.
Informasi yang diberikan sekolah kepada masyarakat harus dilengkapi dengan pengalaman bagi warga masyarakat, agar tumbuh citra yang positif terhadap sekolah. Suatu citra yang menimbulkan sikap positif yang akan menjelma menjadi dukungan terhadap pembangunan pendidikan di sekolah (National School Public Relations Association, 1976: 24).
Citra dan sikap positif terhadap sekolah di atas diperkuat dengan kenyataan bahwa orang tua/masyarakat pada umumnya tidak mampu membina putra-putrinya agar berkembang dengan relatif sempurna tanpa bantuan sekolah. Masyarakat memandang sekolah sebagai cara yang menyakinkan dalam membina perkembangan para siswa, karena itu masyarakat berpartisipasi dan setia kepadanya (Walsh, 1973:131)
Respon positif dari masyarakat ini perlu ditanggapi secara sungguh-sungguh oleh sekolah. Disamping pedoman yang diberikan oleh pemerintah pusat, sekolah harus membuka diri terhadap ide-ide dari masyarakat, membahasnya, dan berusaha untuk dapat melaksanakannya.
Agar kontak hubungan dengan masyarakat terjamin baik dan berlangsung secara kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi anggota staf sekolah dari guru-guru. Disamping mampu melakukan tugasnya masing-masing disekolah, mereka juga diharapkan mampu melakukan tugas-tugas hubungan dengan masyarakat. Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adat istiadatnya, mengerti aspirasinya, mampu membawa diri ditengah-tengah masyarakat, bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan bisa mewujudkan cita-cita mereka itulah sebabnya mengapa kompetensi dan perilaku guru juga diharapkan cocok dengan struktur sosial masyarakat tempat ia bekerja.
Kemampuan guru membawa diri baik pada waktu berada di tengah-tengah masyarakat maupun ketika melakukan pertemuan dengan anggota masyarakat bisa mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap guru-guru bila para guru bisa membawa diri dan bersikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, responsif dan komunikatif terhadap warga masyarakat, toleran dalam menghargai pendapat mereka, dan menunjukkan kemampuan yang diinginkan oleh masyarakat dalam mendidik putra-putri mereka.
Program hubungan sekolah dean masyarakat yang membuahkan aktivitas-aktivitas bersama, komunikasi yang kontinu, dan proses saling memberi dan saling menerima membuat introspeksi sekolah menjadi giat dan kontinu pula serta membuat sekolah lebih mawas diri dengan adanya sentuhan/peningkatan dari luar.
Dampak lain yang sangat penting adalah dukungan moral dari masyarakat terhadap usaha-usaha pembangunan pendidikan disekolah. Dukungan ini sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pembangunan tersebut. Membangun pendidikan di sekolah dengan mengisolasi diri dari masyarakat cukup sulit, sebab seperti diuraikan diatas sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Membangun salah satu bagian dari masyarakat haruslah mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Ditinjau dari sudut kepentingan kedua lembaga tersebut, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat memiliki tujuan masing-masing yaitu:
Ditinjau dari kepentingan sekolah, humas bertujuan untuk :
1. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan
2. Memperlancar proses belajar mengajar
3. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Ditinjau dari kepentingan masyarakat, bertujuan untuk :
1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental spiritual
2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat
3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat
4. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.
D. Bentuk-bentuk hubungan dengan masyarakat
Cara-cara dan alat-alat yang dipakai oleh sekolah untuk melakukan hubungan dengan masyarakat ialah :
- Melalui aktivitas para siswa
- Aktivitas guru-guru
- Ekstrakurikuler
- Kunjungan masyarakat atau orang tua siswa kesekolah
- Melalui media massa
- Melakukan hubungan institusional, yakni hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian-uraian di atas dapat dipahami bahwa hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan. Hubungan dengan masyarakat ini didasarkan kepada ketentuan bahwa :
1) Masyarakat adalah salah satu penanggung jawab sekolah
2) Proses belajar serta media pendidikan juga terjadi dan ada di masyarakat dan
3) Masyarakat menaruh perhatian terhadap pendidikan putra-putranya.
B. Saran
Seperti kita telah ketahui pendidikan itu dengan proses belajar mengajarnya tidak hanya terbatas di sekolah saja. Akan tetapi disambung dengan pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di masyarakat.
Belajar bagi setiap siswa yang berlangsung secara kontinu disekolah dan di masyarakat. Apa yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang, diingat, dan diintegrasikan selama tinggal dan bergaul di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2011/02/09/administrasi-humas-hubungan-masyarakat-dengan-sekolah-serta-peranannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar