Entri Populer

Rabu, 22 Februari 2012

Metode Pengukuran Konsumsi Makanan :

Definisi Metode Pengukuran Konsumsi Makanan :

A.     Tingkat Rumah Tangga

1.       Metode Pencatatan (food account)
v  Keluarga mencatat setiap hari semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain, maupun yang diproduksi sendiri.
v  Jumlah makanan dicatat dalam URT, terhasuk harga eceran.
v  Cara ini tidak memperhitungkan :
v  Makanan cadangan dalam keluarga.
v  Makanan minuman yang dikonsumsi di luar rumah.
v  Makanan yang rusak.
v  Makanan terbuang/tersisa.
v  Makanan yang diberikan pada hewan piaraan.
v  Lamanya pencatatan biasanya 7 hari.


2.       Metode Pendaftaran Makanan (food list)
v  Yaitu menanyakan dan mencatat semua bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survey dilakukan (biasanya 1-7 hari).
v  Pencatatan terhadap jumlah bahan makanan yang dibeli dan harga, termasuk makanan yang dimakan anggota keluarga di luar rumah.
v  Tidak memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak, atau diberikan pada binatang piaraan.
v  Jumlah bahan makanan diperkirakan dengan URT.
v  Dapat ddigunakan alat Bantu seperti food model atau contoh lain untuk membantu daya ingat responden.


3.       Metode inventaris (inventory method)

v  Menghitung/mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan jenis) mulai awal sampai akhir survey (yang diterima, dibeli, diproduksi sendiri), biasanya sekitar 1 minggu.
v  Semua makanan yang terbuang, sisa, busuk selama penyimpanan, diberikan kepada orang lain atau hewan piaraan, juga diperhitungkan.
v  Pencatatan dapat dilakukan oleh petugas atau responden yang telah dilatih dan tidak buta huruf.

4.       Metode Pencatatan makanan rumah tangga (household foor record)
v  Sedikitnya selama 1 minggu, pencatatan dilakukan responden sendiri.
v  Dilaksanakan dengan menimbang/ mengukur dengan URT seluruh makanan yang ada di rumah, termasuk cara pengolahannya.
v  Biasanya tidak memperhitungkan sisa makanan yang terbuang dan dimakan binatang piaraan.
v  Metode ini dianjurkan pada daerah yang tidak banyak variasi penggunaan bahan makanan dalam keluarga dan masyarakatnya sudah bias baca tulis.
v  Responden mencatat dan menimbang/ mengukur semua makanan yang dibeli dan diterima keluarga selama survey.
v  Mencatat dan menimbang/mengukur semua makanan yang dimakan keluarga, termasuk sisa dan makanan yang dimakan oleh tamu.
v  Mencatat makanan yang dimakan anggota keluarga di luar rumah.
v  Hitung rata-rata konsumsi keluarga atau konsumsi perkapita


B.     Tingkat  Individu atau Perorangan
1.       Metode Recall 24 jam
v  Menanyakan dan mencatat asupan makanan pada periode 24 jam yang lalu.
v  Pencatatan meliputi gambaran detail semua makanan dan minuman yang dikonsumsi.
v  Untuk mendapatkan data kuantitatif, biasanya menggunakan alat URT/ukuran lain yang digunakan sehari-hari.
2.       Metode Perkiraan makanan (Estimated Food Record)
v  Disebut juga food record/dietary record.
v  Digunakan untuk mencatat jumlah makanan yang dikonsumsi.
v  Responden diminta untuk mencatat dalam URT atau menimbang dalam gram semua makanan dan minuman setiap kali sebelum makan dalam periode tertentu (2-4 hari berturut-turut).

3.       Penimbangan Makanan (Food Weighing)
Responden/petugas menimbang dan mencatat semua makanan yang dikonsumsi responden selama satu hari.

4.       Metode Riwayat Makan ( Dietary History Method)
Bersifat kualitatif, hanya memberikan gambaran pola konsumsi pada waktu yang lama (1 minggu, 1 bulan, 1 tahun).

5.       Metode Frekuensi Makanan (food frequency)
v  Untuk memperoleh data frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu (hari, minggu, bulan, tahun)
v  Memperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif.
v  Kuesioner memuat daftar bahan makanan/makanan dan frekuensi  penggunaan makanan tersebut pada periode tertentu.
v  Bahan makanan yang ada dalam kuesioner adalah yang sering dikonsumsi responden.
A.     Tingkat Rumah Tangga

Metode pengukuran konsumsi makanan untuk keluarga atau rumah tangga adalah sebagai berikut:
1.      Metode Pencatatan (food account)
Metode pencatatan dilakukan dengan cara keluarga mencatat setiap hari semua makanan yang dibeli, diterima dari orang lain maupun yang di produksi sendiri.

Kelebihan metode pencatatan :
v  Cepat dan relatife murah
v  Dapat diketahui tingkat  ketersediaan bahan makanan keluarga pada periode tertentu.
v  Dapat menjangkau responden lebih banyak.

Kekurangan metode pencatatan :
v  Kurang teliti, sehingga tidak dapat menggambarkan tingkat konsumsi rumah tangga.
v  Sangat tergantung pada kejujuran responden untuk melaporkan/mencatat makanan dalam keluarga.

2.      Metode pendaftaran makanan (food list method)
Metode pendaftaran ini dilakukan  dengan menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survey dilakukan (biasanya 1-7 hari). Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan makanan  yang dibeli, harga dan nilai pembelinya, termasuk makanan yang dimakan anggota keluarga diluar rumah.

Kelebihan metode pendaftaran :
v  Relative murah, karena hanya membutuhkan waktu yang singkat


Kekurangan metode pendaftaran :
v  Hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan estimasi atau perkiraan.
v  Sangat subyektif, tergantung kejujuran responden.
v  Sangat bergantung pada daya ingat responden.

3.      Metode inventaris (infentory method)
Metode inventaris ini juga sering disebut log book method. Prinsipnya dengan cara menghitung atau mengukur semua persediaan makanan di rumah tangga (berat dan jenisnya) mulai dari awal sampai akhir survey.

Kelebihan metode inventaris :
v  Hasil yang diperoleh lebih akurat,karena memperhitungkan adanya sisa dari makanan, terbuang dan rusak selama survey dilakukan.

Kekurangan metode inventaris :
v  Petugas harus terlatih dalam menggunakan alat ukur dan formulir pencatatan.
v  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf,bila pencatatan dilakukan oleh responden.
v  Memerlukan peralatan sehingga biaya relative lebih mahal.
v  Memerlukan waktu yang relative lama.
v   
4.      Pencatatan makanan rumah tangga (household record)
Pengukuran dengan metode household food record ini dilakukan dalam periode satu minggu oleh responden sendiri. Dilaksanakan dengan menimbang atau mengukur dengan URT seluruh makanan yang ada di rumah termasuk cara pengolahannya.

Kelebihan  metode household food record :
v  Hasil yang lebih akurat, bila dilakukan dengan menimbang makanan.
v  Dapat dihitung intake zat gizi keluarga.


Kekurangan :
v  Terlalu membebani responden.
v  Memerlukan biaya yang cukup mahal,karena responden harus dikunjungi lebih sering.
v  Memerlukan waktu yang cukup lama.
v  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.

5.      Metode Telepon
        Survey konsumsi dengan metode telepon semakin banyak digunakan terutama untuk daerah perkotaan dimana sarana komunikasi telepon sudah cukup tersedia.

Kelebihan :
v  Relative cepat karena tidak harus mengunjungi responden.
v  Dapat mencakup responden lebih banyak.

Kekurangan :
v  Biaya relative mahal untuk rekening telepon.
v  Sulit dilakukan untuk daerah yang belum mempunyai jaringan telepon.
v  Dapa menyebabkan terjadinya kesalahan interpretasi dari hasil informasi yang diberikan responden.
v  Sangat tergantung pada kejujuran dan motivasi serta  kemampua responden untuk menyampaikan makanan keluarganya.


B.     Tingkat  Individu atau Perorangan

Metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu, antara lain:
1.      Metode Recall 24 jam
                      Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Dalam metode ini responden,ibu. Atau pengasuh (bila anak masih kecil) disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu (kemarin).

Kelebihan :
v  Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden.
v  Biaya relative murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara.
v  Cepat,sehingga dapat mencakup banyak responden.
v  Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.
v  Dapat memberikan gambaran nyata yang benar –benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat gizi sehari.

Kekurangan :
v  Tidak dapat menggambarkan asupan makanan sehari –hari bila hanya dilakukan recall satu hari.
v  Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden.
v  The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang gemuk cenderung untuk melaporkan konsumsinya lebih sedikit (under estimate).
v  Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan alat – alat bantu  URT dan ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarakat.
v  Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian.
v  Untuk mendapat gambaran konsumsi  makanan sehari – hari recall jangan dilakukan pada saat panen,hari pasar,akhir pekan, pada saat melakukan upacara-upacara keagamaan, selamatan dan lain – lain.

2.      Estimated Food Record
           Metode ini disebut juga food records atau diary records, yang dilakukan untuk mencatat  jumlah yang dikonsumsi. Pada  metode ini responden  diminta  untuk mencatat semua yang  ia makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga (URT) atau menimbang dalam ukuran berat (gram) dalam periode tertentu (2 – 4 hari berturut-turut), termasuk cara persiapan dan pengolahahan makanan tersebut.

Kelebihan :
v  Metode ini relative murah dan cepat.
v  Dapat menjagkau sampel dalam jumlah besar.
v  Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.
v  Hasilnya relative lebih akurat.

Kekurangan :
v  Terlalu membebani responden.
v  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.
v  Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsi.

3.      Penimbangan Makanan (Food Weighing)
      Pada metode ini responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari.

Kelebihan :
v  Data yang diperoleh lebih akurat/teliti.


Kekurangan :
v  Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan.
v  Bila penimbangan dilakukan dalam periode  yang cukup lama, maka responden dapat merubah kebiasaan makan mereka.
v  Tenaga pengumpul data harus terlatih dan terampil.
v  Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden.

4.      Metode Riwayat Makan ( Dietary History Method)
Metode ini bersifat kualitatif  karena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup lama (bisa 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun).

Kelebihan :
v  Dapat memberikan gambaran konsumsi pada periode yang panjang secara kualitatif dan kuantitatif.
v  Biaya relative murah.
v  Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan diet pasien.

Kekurangan :
v  Terlalu membebani  pihak pengumpul data dan responden.
v  Sangat sensitive dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih.
v  Tidak cocok dipakai untuk survey- survey besar.
v  Data yang dikumpulkan lebih bersifat kualitatif.
v  Biasanya hanya difokuskan pada makanan khusus,sedangkan variasi makanan sehari-hari tidak diketahui.


5.      Metode Frekuensi Makanan (food frequency)
           Metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu.

Kelebihan :
v  Relative murah dan sederhana.
v  Dapat dilakukan sendiri oleh responden.
v  Tidak membutuhkan latihan khusus.
v  Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan.

Kekurangan :
v  Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari.
v  Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data.
v  Cukup menjemukan bagi pewawancara.
v  Perlu membuat percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner.
v  Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi.


DAFTAR PUSTAKA

http://ridwanhipothalamus.blogspot.com/2011/01/kelebihan-dan-kekurangan-metode.html
http://nounna-daphne.blogspot.com/2011/07/pengukuran-konsumsi-makanan-tingkat.html









Tidak ada komentar:

Posting Komentar